Total Tayangan Halaman

Rabu, 20 Juli 2011

Menyesal, tidak megoleksi Uang Kuno dari dulu.

SMART – Banyak kegiatan positip yang bisa dijadikan hobi. Bila ditekuni akan mendatangkan kepuasan dan keuntungan. Salah satunya hobi numismatika atau hobi mengkoleksi uang kuno. Dunia numismatika tidak hanya memberikan keasyikan tersendiri bagi kolektornya, tapi juga menjanjikan keuntungan materiil yang menggiurkan. Di balik kekunoan uang-uang tersebut, ternyata menyimpan sumber penghasilan yang luar biasa. Coba cermati, meski nilai nominal pada uang kuno itu ’tak seberapa’, namun di kalangan penggila numismatika bisa terjual dengan harga jutaan rupiah.
Soal numismatik yang bisa menjadi sumber keuntungan selain untuk memenuhi kepuasan dalam hobi, dituturkan oleh Eko Agus Purnomo, numismator asal Masaran Sragen. Pemuda usia 35 tahun ini telah menekuni numismatika sejak 15 tahun lalu. Sebelumnya, filateli atau pengkoleksi perangko adalah hobi yang ditekuni sejak duduk dibangku SMP sebelum  merambah ke dunia numismatika. Mulai tertarik dengan uang-uang kuno sejak dirinya lulus SMA dan bekerja di sebuah perusahaan yang menjual barang-barang kuno di Bandung.
Ketertarikannya pada uang kuno berawal dari hobi teman kerjanya di kota Bandung, 17 tahun silam. Diceritakanya, tidak mudah waktu itu untuk mendapatkan uang-uang kuno. Ia harus berburu dari satu kota ke kota lainnya. Waktu itu disetiap kota masih sangat jarang dijumpai toko atau kolektor uang kuno. Biasanya ia mendapatkan uang-uang kuno dari seorang pedagang buku-buku kuno. Para pedagang ini biasanya mendapatkan uang kuno dari dalam buku-buku kuno yang ia jual. Biasanya orang-orang jaman dahulu, kalau menyimpan uang kuno dengan cara diselipkan dalam buku.Setelah berburu kurang lebih satu tahun, koleksinya mulai menumpuk banyak. Tidak sedikit uang yang ia keluarakan untuk membeli uang-uang kuno tersebut.
Setelah koleksinya mulai menumpuk banyak, pada tahun 1993 mulailah ia berani menggelar pameran diberbagai kota. Dari pameran inilah bapak satu anak ini mulai dikenal oleh para numismator. Tahun 1994 pemuda asli Masaran Sragen ini mulai membuka toko uang kuno di kota Solo. Sejak membuka toko, ia mulai jarang berburu uang kuno. Karena, dari tokonya ini banyak transaksi jual dn beli uang kuno, sehingga ia tak pernah kehabisan stok barang. Kecuali untuk uang-uang tertentu yang bernilai tinggi.
Menurut Koko panggilan akrabnya, menilik sejarah bangsa ini, yakni menjadi jajahan negara asing dan beberapa kali mengalami pergantian pemerintahan, membuat Indonesia menjadi tempat potensial untuk perkembangan dunia numismatika. 
’’Tinggi-rendahnya nilai uang kuno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, tingkat kelangkaan barang, kondisi fisik dan munculnya kolektor baru yang memburu seri mata uang tertentu,jelas Koko, yang memiliki koleksi uang kuno kertas ratusan ribu lembar dan puluhan ribu keping jenis koin ini.
Jadi, belum tentu uang kuno yang umurnya lebih tua pasti laku lebih mahal. Kondisi fisik yang rusak, lusuh atau cacat akan mengurangi nilainya. Itulah sebabnya, banyak orang yang terpincut memburu uang kuno jenis UNC (uncirculation) yang peredarannya bersifat bank to bank. Karena tidak beredar di masyarakat, kondisi uang kuno UNC lebih bagus.
Menurut dia, karakter investasi uang kuno mirip perpaduan main saham dan properti. Untuk itu, bermain uang kuno pun perlu trik tertentu. Yang paling penting adalah perhatikan bagaimana tingkat ketertarikan masyarakat terhadap mata uang itu. Jika banyak peminatnya, berarti potensi harganya bagus. Lalu bagaimana motif gambarnya, apakah punya nilai sejarah yang tinggi dan langka. Jangan lupa, cermati siapa penerbit uang kuno itu, pesannya.
Yang paling banyak menjadi pembeli di tokonya adalah para calon temanten. Pasalnya uang kuno ini biasanya digunakan untuk menggenapi jumlah mahar yang disesuaikan dengan tanggal lahir pengantin. “Akan sulit menyesuaikan uang mahar dengan tanggal lahir pengantin bila hanya menggunakan uang sekarang yang masih berlaku, biasanya untuk menggenapinya dengan pecahan satu rupiahan uang kuno,jelas Koko.
Selain memenuhi keasyikan hobi, uang kuno ini benar-benar mendatangkan keuntungan materiil yang lumayan. Kuncinya, tekun, teliti, dan sabar untuk terus belajar anatomi uang kuno,saran pemilik Toko “PASdi Jalan Raya Masaran Solo ini. (N.Hart)

Sumber: Tabloid Online Smart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar