Total Tayangan Halaman

Rabu, 20 Juli 2011

Tips Memulai Mengoleksi Uang Kuno

Hobi adalah salah satu kegiatan positif yg dimiliki setiap orang. Jenis dan bidang yg ditekuninya pun berbeda-beda tergantung minat dan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal. Ada yang hobi berolahraga, ada juga yang senang jalan2 di mal, ada juga yg senang mengumpulkan benda2 tertentu. Salah satu hobi yang cukup langka adalah mengumpulkan uang kuno, yang dalam bahasa kerennya disebut "NUMISMATIK". Hobi yang satu ini termasuk unik karena kesukaran dalam memperoleh informasi maupun "barangnya" itu sendiri. Selain itu hobi ini sangat menuntut kesabaran, ketelitiaan dan juga keuangan yang mencukupi.

Untuk memulai koleksi uang kuno atau numismatik, ada beberapa " TIPS " yang mungkin bisa anda pertimbangkan antara lain :

1. Miliki minat dan kemauan untuk belajar.

2. Miliki Panduan agar kegiatan anda dalam mencari barang untuk melengkapi koleksi mempunyai arah dan tujuan.

3. Miliki selalu barang barang koleksi dengan kualitas terbaik, walaupun untuk mendapatkan nya seringkali harus mengeluarkan dana yang lebih besar dibanding dengan barang yang kualitasnya biasa-biasa saja.

4. Miliki teman dan relasi dari berbagai komunitas numismatik, club hobi, forum diskusi dan jalin komunikasi dengan mereka untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai hobi kita dan dunia numismatik.


"GRADING (Menentukan kualitas) UANG KUNO"

***Uang Kuno dan Grading***

Supaya tidak menimbulkan perbedaan pendapat tentang kualitas suatu uang kertas maka kalangan numismatik membutuhkan suatu standarisasi, yang disebut GRADING.

THE INTERNATIONAL BANK SOCIETY (IBNS) menerapkan suatu standarisasi grading yang terdiri dari :
1. UNC (Uncirculated)
Keadaan sempurna dengan semua sudut tajam, tidak ada cacat sedikitpun, bersih, dan permukaan kertas masih berkilau. Sebagai ilustrasi adalah selembar uang kertas yang diambil dari segepok uang baru yg masih tersegel.

2. AU (Almost Uncirculated)
Keadaan uang yang hampir sama dengan di atas tetapi ada minor mishandling seperti lipatan pada sudut, atau lipatan halus pada bagian tengah, tetapi tidak boleh keduanya, selain itu kondisi uang harus bersih dan berkilau seperti aslinya, semua sudut harus tajam.

3. EF/XF (Extra Fine)
Kertas dalam keadaan baik, crisp atau kaku, masih memiliki kilau pada permukaan, dan memiliki maksimum 3 lipatan tipis atau satu lipatan tajam, sudut sedikit membundar.

4. VF (Very Fine)
Uang kertas yang telah dipakai namun masih tetap crisp, ada sedikit kotor dan beberapa lipatan vertikal dan horisontal namun tidak sobek.

5. F (Fine)

Uang telah sering terpakai dengan beberapa lipatan dan tidak crisp lagi, tidak terlalu kotor, mungkin ada sedikit sobek pada bagian margin tetapi tidak masuk ke gambar, warna masih jelas.

6. VG (Very Good)

Uang telah terpakai berkali-kali namun kertas masih utuh, terdapat sobekan pada sudut sehingga tidak tajam lagi, ada sobekan yang masuk hingga ke gambar, ada bekas karat, pada bekas lipatan ada lubang, kertas layu tetapi tidak ada bagian yg hilang karena sobek.

7. G (Good)
Uang telah lama dipakai, warna telah memudar, bekas lipatan yg berkali-kali telah menyebabkan lubang/sobekan pd bagian pinggir, ada bekas karat, kotoran/grafiti, ada bagian yg hilang karena sobek.

8. FAIR
Seluruh kertas layu dan kotor akibat pemakaian yang berat, uang telah rusak, terdapat sobekan besar dan ada bagian besar yang hilang.

9. P (Poor)
Uang telah rusak berat akibat sobekan, karat, bagian yg hilang, grafiti atau pun lubang yg besar, mungkin ada bekas tambalan/bekas potongan (trimming) pada bagian tepi untuk menutupi bagian yang rusak. Uang yg masuk katagori ini tidak layak dikoleksi kecuali hanya sebagai pengisi sementara atau memang termasuk uang yg sangat langka.

Adakalannya kualitas suatu uang kertas ada di antara 2 kategori, dalam kasus ini sebagian kolektor memakai istilah PLUS (+) MINUS (-) atau penambahan huruf a kecil (ABOUT), Contohnya :
1. VF+ (Very Fine Plus) grade berada di antara VF dan EF tetapi lebih cenderung ke VF.
2. VF++ (Very Fine Plus Plus) gradenya berada diantara VF dan EF tetapi lebih cenderung ke EF.
3. aEF (About Extra Fine) gradenya hampir/kira-kira berada di EF.
4. UNC- (Uncirculated Minus) hampir UNC dengan hanya sedikit sekali kekurangan.

Semua cacat yg terdapat pada uang kertas juga harus disebutkan agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti :
1. Coretan / grafiti
2. Bekas selotip, lem, karat
3. Lubang Staples, pin hole
4. Trimming / bagian tepi yg dipotong
5. Pressing / disetrika
6. Cleaning / dicuci dgn cairan pembersih
7. Repair / perbaikan berupa tambalan

Adanya kondisi2 tersebut akan menyebabkan grading uang kertas tersebut menjadi turun sedikitnya satu tingkat.

Sekalipun telah ada standarisasi, perbedaan grading antara para kolektor seringkali terjadi, masalah ini dapat timbul akibat beberapa faktor misalnya pengalaman, pencahayaan dan suasana yg berbeda. Grading sepantasnya dilakukan oleh pihak ketiga yang berpengalaman dan tidak terlibat dalam transaksi.

Cara Menyimpan Uang Kertas

Sebenarnya tidak ada perlakuan khusus untuk menyimpan uang kertas, yang penting adalah terlindung dari debu, air, panas dan cahaya. Setiap uang kertas dimasukkan ke dalam plastik pelindung yang kaku dan tidak mengandung asam sehingga uang tidak berubah warna dan tetap terlindung dalam jangka waktu yang lama.

Apalagi bila semua sisinya di segel (seal) dengan rapat maka dapat dipastikan uang tersebut akan lebih awet lagi. Ingat JANGAN PERNAH melaminating uang kertas !!! Semua uang kertas yang dilaminating akan menurunkan kualitas dan harganya hingga mencapai nilai yang sangat rendah.

Untuk melakukan seal dengan baik dapat di lihat pada video berikut ini:

Keempat sisi di segel/seal dengan alat pemanas

Plastik semacam ini sangat sulit ditemukan di negara kita, biasanya di jual di toko2 uang kuno di Singapore, merek yang terkenal adalah Lighthouse. Dijual dalam jumlah seratus lembar dengan ukuran bermacam2. Harga berkisar Rp.5000 s/d Rp. 10000 perlembarnya.

Tetapi bila kita tidak memiliki plastik semacam ini, kita juga bisa memasukkannya langsung ke folder yang disediakan khusus untuk uang kertas. Ada dua jenis folder yaitu yang berisi 3 lembar dan yang 2 lembar. Folder semacam ini mudah ditemukan di toko buku Gramedia ataupun di toko2 penjual uang kuno. Biasanya di jual per 5 lembar seharga Rp. 20.000 s/d Rp.25.000,-. Ada yang transparan sehingga kedua sisi uang bisa kelihatan, ada juga yang hitam sehingga hanya satu sisi saja yang kelihatan.

Folder isi 2

Folder isi 3

Setelah itu folder bisa dimasukkan ke dalam map/album yang bentuk dan warnanya beraneka macam. Ada yang terbuat dari karton tebal, plastik, dan ada pula yang dari kulit, semuanya mempunyai kotak pelindung. Harga album semacam ini juga bervariasi dari Rp.50.000,- sampai jutaan rupiah. Semakin antik tentu semakin mahal. Bila tidak mau yang khusus dapat dipergunakan map plastik yang tersedia di toko-toko buku.

Album terbuat dari karton tebal dapat memuat sekitar 30 lembar folder

Sebaiknya semua uang kertas yang kita beli langsung dimasukkan ke dalam plastik pelindung ataupun folder sehingga tidak terpapar dengan debu dan cahaya terlalu lama, setelah itu langsung masukkan ke dalam album. Kalau kita rajin boleh juga ditambahkan sedikit keterangan tentang uang tersebut, misalnya deskripsi uang, kualitas, tanggal pembelian, harga pembelian dan keterangan2 lain yang berhubungan, sehingga kita menjadi ingat kembali bila suatu saat kita membuka2 album tersebut.

Setiap uang yang telah kita beli harus kita rawat sebaik-baiknya, karena uang kuno semakin hari akan semakin langka sehingga mungkin saja barang yang kita beli dikemudian hari harganya akan menjadi berlipat-lipat. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah JANGAN sekali-kali memanipulasi atau merekondisi uang kertas, misalnya dengan cara menggosok atau menekannya untuk menghilangkan tekukan, atau mencucinya dengan cairan pembersih atau menambal lubang yang terdapat pada uang kertas, atau tindakan-tindakan lainnya sehingga membuat uang kertas seakan-akan menjadi lebih baik. Tindakan ini semua hanya akan merusak uang, dan menurunkan kualitasnya, apalagi jika kita menjualnya lagi tanpa memberitahukan tindakan yang telah kita lakukan kepada pembelinya. Berarti kita telah melakukan manipulasi atau penipuan terhadap si pembeli.

Maka dari itu telitilah sebelum membeli, perhatikan dengan seksama apakah uang tersebut telah direkondisi atau dimanipulasi, dan sebaiknya kita hanya membeli dari penjual yang bisa dipercaya serta berani memberikan garansi.

Sumber: Halim Antik (Hargai Sesuatu yang Berharga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar