Total Tayangan Halaman

Rabu, 20 Juli 2011

Tips merawat Uang Kertas Kuno

Menyimpan dan merawat uang kuno

Uang kertas, terlebih lagi uang kertas kuno sangat sensitif terhadap kerusakan. Salah perlakuan sekecil apapun bahkan sidik sekalipun tanpa kita sadari sebetulnya sudah cukup menimbulkan kerusakan kecil pada uang tersebut. Kondisi cuaca dengan kelembaban yang tinggi di negara tropis juga membuat perawatan uang kuno menjadi tidak mudah.

Memasukkannya dalam album plastik mungkin merupakan salah satu cara terbaik. Album semacam ini dibuat khusus untuk keperluan numismatik jadi ukuran dan ketebalan plastiknya sudah diperhitungkan dengan cermat. Tersedia berbagai pilihan, ada yang halamannya bisa di refill atau ada juga yang tidak bisa ditambahkan. Cara lain yang lebih umum digunakan adalah memasukkannya dalam plastik seukuran amplop atau uang kertas yang umumnya juga dibuat khusus untuk keperluan uang kuno.

Namun yang jelas semua benda tersebut di atas tentu saja sama sekali tidak bisa disebut murah. dan hanya dijual di toko tertentu saja. Untuk ukuran pemula yang merupakan target dari blog ini, apalagi kalau hanya memiliki beberapa lembar koleksi saja sepertinya terlalu berlebihan kalau sampai membeli satu album yang nanti isinya cuma halaman depan saja. Dibawah ini saya mencoba menuliskan alternatif lain yang lebih murah.

1. Masukkan dalam plastik
Sebetulnya yang terpenting dalam perawatan uang kuno adalah sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan tangan. Jadi langkah pertama yang paling aman adalah adalah memasukkannya dalam plastik transparan seukuran yang sesuai dengan uang tersebut. Plastik ini bisa didapatkan dengan mudah di toko yang khusus menjual aneka kantong plastik. Kadang plastik semacam ini sudah dilengkapi dengan seal perkekat. Saya membelinya seharga Rp 7000 berisi puluhan lembar.
Tebal plastik yang ideal mungkin adalah sekitar 5 mikron, jadi cukup tebal dan keras untuk ukuran kantong plastik biasa. Keterangan tentang ukuran ketebalan bisa dibaca pada keterangannya atau cukup dikira-kirakan saja, cukup tebal dan bening dibanding plastik biasa namun juga jangan sampai terlalu tebal. Plastik yang terlalu tebal atau bahkan super tebal yang umum dijumpai di toko buku juga kurang bagus karena relatif susah untuk memasukkan uang ke dalamnya. Tambahan lagi permukaan plastik yang keras akan menggesek permukaan uang dengan kasar apalagi kalau ukuran plastik sangat pas dengan ukuran uang, dijamin uang yang anda masukkan akan rusak dan terlipat.
Untuk hasil yang lebih baik, masukkan satu lembar plastik bening lagi kedalam plastik tadi sehingga keamanan uang menjadi lebih terjamin.

2. Jangan dilaminating
Mungkin cara ini kelihatan konyol dan bodoh tapi karena ketidak tahuan seorang pemula, kadang tindakan konyol ini masih bisa kita temukan. Uang yang sudah dilaminating akan membuat grade uang tersebut jatuh dan menjadi nyaris tidak berharga, kecuali memang Anda dari awal sama sekali tidak tertarik dengan urusan "harga jual" dan hanya berniat mengkoleksi untuk diri sendiri saja.

3. Masukkan ke dalam album biasa
Untuk mencegah uang yang sudah dimasukkan dalam plastik seperti cara di atas, menjadi berserakan maka ada baiknya dikumpulkan dan dimasukkan dalam satu album. Album yang dipakai adalah album photo biasa seukuran poscard. Kalau koleksi Anda cuma beberapa lembar saja, cukup gunakan foto album yang sudah Anda miliki. Untuk ukuran uang yang lebih besar gunakan Clear Book seukuran A5.
Untuk pecahan tertentu yang anggap penting, akan sangat bagus kalau memasukkan lagi satu film plastik bening berukuran cukup tebal untuk menjamin uang tersebut tidak terlipat secara tidak sengaja atau memasukkannya dalam plastik kecil terlebih dahulu seperti cara pertama kemudaian memasukkannya dalam album.
Cara lain adalah memasukan satu kertas gambar kedalam lebaran plastik. Namun cara ini akan membuat bagian belakang uang menjadi tidak terlihat. Saya umumnya memilih cara ini dan cukup menikmati keindahan gambar depan saja atau kadang mengkoleksi 2 lembar sekaligus untuk pecahan tertentu.


4. Masukkan dalam ruang kedap kelembaban
Terakhir, untuk menghindari pengaruh kelembaban cuaca saya akan menyimpannya dalam dry box. Benda ini sebenarnya adalah peralatan khusus untuk menyimpan kamera agar terhindar dari jamur. Karena benda semacam ini berharga tidak murah, maka Anda bisa menggantinya dengan kaleng biskuit atau yang sejenisnya. Jangan lupa ditambahkan silica gel atau arang kelapa sebagai penyerap kelembaban serta kapur barus untuk mencegah ngengat.



Sumber: heroes212 (dari kaskus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar